Pikiran Rakyat - 05 Juni 2005
MONEY game, tak hanya melanda dunia nyata, di dunia maya pun hal serupa dengan model ini banyak terjadi. Bahkan kondisinya lebih rawan karena transaksi dilakukan nyaris tanpa bukti. Kalau dilakukan melalui ATM masih menyisakan bukti berupa printout slip transfer.
Pesan berantai di internet bisa kita temui di kotak surat elektronik. Mungkin kita suka kesal dengan adanya e-mail yang tidak dikenal, tidak hanya satu bahkan puluhan hingga ratusan yang menawarkan keuntungan ribuan dolar, bak tamu tak diundang mampir ke kotak surat elektronik yang sebenarnya privacy. Cara tersebut juga merupakan salah satu praktik pemasaran di internet.
"Spam atau unsolicited e-mail merupakan cara promosi yang tidak profesional. Saya sangat tidak menyarankan cara seperti ini. Banyak orang Indonesia tidak mengerti spam itu apa. Spam bisa diartikan mengirim e-mail promosi secara sembarangan. Maksudnya orang yang dikirim e-mail tersebut sama sekali tidak pernah meminta informasi lewat e-mail tersebut," kata penerima Anugerah Kartini 2005, Anne Ahira.
Akhirnya banyak orang yang menjadi skeptis terhadap MLM atau bisnis network marketing. Padahal, potential earning untuk bisnis ini sangat baik kalau tahu cara memasarkannya. "Banyak orang gagal, karena itu tadi, mereka menjual bisnis ini kepada orang yang salah atau cara me-market-nya juga salah," tambah CEO asian Brain.com.
Padahal, lanjutnya, di internet sebenarnya banyak peluang usaha dengan segmen dan target market yang lebih luas, bahkan menjangkau seluruh dunia.
"Kenapa masih banyak orang memandang sebelah mata pada network marketing business? Katanya karena si upline mencari keuntungan dari downline. Bila demikian kenapa tidak kita melihat keuntungan untuk si downline? Misalnya diibaratkan dia bekerja sebagai karyawan untuk suatu perusahaan, apa ini tidak berarti dia memberi keuntungan untuk si pemilik perusahaan? Lalu, apa bedanya dengan upline yang mendapat untung dari downline?" ujar anak kedua dari 3 bersaudara ini.
Yang pasti, bedanya kalau di perusahaan, kata Hira, kita tidak punya kesempatan yang sama dengan teman-teman atau bos kita untuk menjadi pimpinan perusahaan atau pemilik perusahaan, tapi di network marketing, siapa pun, kapan pun join-nya, asal mau berusaha, bisa berhasil dan berada di posisi puncak.
"Di internet sebenarnya banyak sekali network marketing program, mungkin ada ribuan. Asal tahu saja, kurang dari satu tahun saya ikut network marketing online tapi downline saya sudah tersebar di 5 benua, tepatnya di 85 negara. Omzet saya per bulan sudah ribuan dolar. Tidak ada satu pun di antara ribuan downline saya adalah kerabat dekat seperti tetangga, keluarga, teman, atau saudara. Sebaliknya, setelah saya berhasil, mereka datang sendiri," imbuhnya.
**
BISNIS di internet yang serupa dengan arisan berantai atau money game, sangat banyak. Untuk itu masyarakat harus jeli karena boleh jadi dalam penawaran tersebut benar-benar internet marketing, di mana ia sebenarnya sedang malakukan mata rantai distribusi, maupun media penyampai pesan (promosi).
Anne, internet marketer asal Indonesia yang disejajarkan dengan 30 internet marketer kelas dunia, memberikan contoh, bila kita menjual sebuah buku secara langsung ke pembeli, mendapat keuntungan 60-70 %. Dalam sistem network biasanya kita tidak langsung menjual ke konsumen akhir, melainkan menggunakan orang lain sebagai mata rantai. Keuntungan yang 60-70% tadi otomatis akan dibagikan pada rantai-rantai (downline) yang berhasil menjualnya langsung kepada konsumen akhir. Pembawa informasi atau perekrut downline tersebut (upline) sebagai tangan pertama yang menawarkan produk tersebut tentunya mempunyai hak atas keuntungan penjualan dari downline-nya.
Untuk membedakan apakah itu money game atau bukan mudah saja, bila pembagian keuntungan tak terbatas dalam rantai network marketing itu, sudah bisa dipastikan itu adalah money game. Bisa kita hitung sendiri, bila keuntungan dari menjual sebuah buku itu 1.000, kemudian keuntungan yang dibagikan 1.100, dari mana untuk menutupi kelebihan komisi tersebut. "Artinya bila level rantainya tak terhingga, pembayaran komisi bisa lebih besar dari yang tersedia," kata Anne.
Belajar dari pengalamannya, Anne memberi tahu persiapan apa yang harus dimiliki sebelum "membuka usaha" di internet.
1. Memiliki akses ke internet. Kalau bisa jangan sampai pakai warnet (warung internet), karena akan banyak data yang harus disimpan atau alat marketing yang harus di-install. Itu tidak bisa dilakukan di warnet.
2. Mengerti cara mengoperasikan komputer. Tidak perlu jadi ahli komputer, paling tidak tahu cara kirim e-mail, browsing, copy/paste.
3. Mengerti bahasa Inggris, namun tidak dituntut untuk mahir menguasainya, karena bisnis yang dijalankan itu adalah bisnis international.
4. Siap mental. "Banyak orang berpikiran saya menghasilkan ribuan dolar seperti magis. Wush...abrakadabra! dan ribuan dolar pun datang! Mana ada seperti itu! Akan ada saatnya Anda merasa frustrasi. Mungkin mengeluh, kenapa kok saya belum berhasil saja ya? Anda keluar uang, tapi tidak menghasilkan. Lalu Anda menyerah! Itu salah. Pada saat Anda merasa frustrasi, itu sebenarnya temporary defeat. Kalau Anda terus mengerjakan bisnis ini dengan rajin, evaluasi dan belajar dari kesalahan, berjalan terus pada track yang benar, Anda bisa pensiun kurang dari 5 tahun! Serius!" tandas Anne.
5. Siap dengan dana. "Banyak orang berpikiran, kita bisa dapat uang dari internet dengan gratisan. Wah mana ada seperti itu, It takes money to make money." Saya belum pernah mendengar ada orang menjadi kaya dengan cara yang gratisan di internet," katanya.***
MONEY game, tak hanya melanda dunia nyata, di dunia maya pun hal serupa dengan model ini banyak terjadi. Bahkan kondisinya lebih rawan karena transaksi dilakukan nyaris tanpa bukti. Kalau dilakukan melalui ATM masih menyisakan bukti berupa printout slip transfer.
Pesan berantai di internet bisa kita temui di kotak surat elektronik. Mungkin kita suka kesal dengan adanya e-mail yang tidak dikenal, tidak hanya satu bahkan puluhan hingga ratusan yang menawarkan keuntungan ribuan dolar, bak tamu tak diundang mampir ke kotak surat elektronik yang sebenarnya privacy. Cara tersebut juga merupakan salah satu praktik pemasaran di internet.
"Spam atau unsolicited e-mail merupakan cara promosi yang tidak profesional. Saya sangat tidak menyarankan cara seperti ini. Banyak orang Indonesia tidak mengerti spam itu apa. Spam bisa diartikan mengirim e-mail promosi secara sembarangan. Maksudnya orang yang dikirim e-mail tersebut sama sekali tidak pernah meminta informasi lewat e-mail tersebut," kata penerima Anugerah Kartini 2005, Anne Ahira.
Akhirnya banyak orang yang menjadi skeptis terhadap MLM atau bisnis network marketing. Padahal, potential earning untuk bisnis ini sangat baik kalau tahu cara memasarkannya. "Banyak orang gagal, karena itu tadi, mereka menjual bisnis ini kepada orang yang salah atau cara me-market-nya juga salah," tambah CEO asian Brain.com.
Padahal, lanjutnya, di internet sebenarnya banyak peluang usaha dengan segmen dan target market yang lebih luas, bahkan menjangkau seluruh dunia.
"Kenapa masih banyak orang memandang sebelah mata pada network marketing business? Katanya karena si upline mencari keuntungan dari downline. Bila demikian kenapa tidak kita melihat keuntungan untuk si downline? Misalnya diibaratkan dia bekerja sebagai karyawan untuk suatu perusahaan, apa ini tidak berarti dia memberi keuntungan untuk si pemilik perusahaan? Lalu, apa bedanya dengan upline yang mendapat untung dari downline?" ujar anak kedua dari 3 bersaudara ini.
Yang pasti, bedanya kalau di perusahaan, kata Hira, kita tidak punya kesempatan yang sama dengan teman-teman atau bos kita untuk menjadi pimpinan perusahaan atau pemilik perusahaan, tapi di network marketing, siapa pun, kapan pun join-nya, asal mau berusaha, bisa berhasil dan berada di posisi puncak.
"Di internet sebenarnya banyak sekali network marketing program, mungkin ada ribuan. Asal tahu saja, kurang dari satu tahun saya ikut network marketing online tapi downline saya sudah tersebar di 5 benua, tepatnya di 85 negara. Omzet saya per bulan sudah ribuan dolar. Tidak ada satu pun di antara ribuan downline saya adalah kerabat dekat seperti tetangga, keluarga, teman, atau saudara. Sebaliknya, setelah saya berhasil, mereka datang sendiri," imbuhnya.
**
BISNIS di internet yang serupa dengan arisan berantai atau money game, sangat banyak. Untuk itu masyarakat harus jeli karena boleh jadi dalam penawaran tersebut benar-benar internet marketing, di mana ia sebenarnya sedang malakukan mata rantai distribusi, maupun media penyampai pesan (promosi).
Anne, internet marketer asal Indonesia yang disejajarkan dengan 30 internet marketer kelas dunia, memberikan contoh, bila kita menjual sebuah buku secara langsung ke pembeli, mendapat keuntungan 60-70 %. Dalam sistem network biasanya kita tidak langsung menjual ke konsumen akhir, melainkan menggunakan orang lain sebagai mata rantai. Keuntungan yang 60-70% tadi otomatis akan dibagikan pada rantai-rantai (downline) yang berhasil menjualnya langsung kepada konsumen akhir. Pembawa informasi atau perekrut downline tersebut (upline) sebagai tangan pertama yang menawarkan produk tersebut tentunya mempunyai hak atas keuntungan penjualan dari downline-nya.
Untuk membedakan apakah itu money game atau bukan mudah saja, bila pembagian keuntungan tak terbatas dalam rantai network marketing itu, sudah bisa dipastikan itu adalah money game. Bisa kita hitung sendiri, bila keuntungan dari menjual sebuah buku itu 1.000, kemudian keuntungan yang dibagikan 1.100, dari mana untuk menutupi kelebihan komisi tersebut. "Artinya bila level rantainya tak terhingga, pembayaran komisi bisa lebih besar dari yang tersedia," kata Anne.
Belajar dari pengalamannya, Anne memberi tahu persiapan apa yang harus dimiliki sebelum "membuka usaha" di internet.
1. Memiliki akses ke internet. Kalau bisa jangan sampai pakai warnet (warung internet), karena akan banyak data yang harus disimpan atau alat marketing yang harus di-install. Itu tidak bisa dilakukan di warnet.
2. Mengerti cara mengoperasikan komputer. Tidak perlu jadi ahli komputer, paling tidak tahu cara kirim e-mail, browsing, copy/paste.
3. Mengerti bahasa Inggris, namun tidak dituntut untuk mahir menguasainya, karena bisnis yang dijalankan itu adalah bisnis international.
4. Siap mental. "Banyak orang berpikiran saya menghasilkan ribuan dolar seperti magis. Wush...abrakadabra! dan ribuan dolar pun datang! Mana ada seperti itu! Akan ada saatnya Anda merasa frustrasi. Mungkin mengeluh, kenapa kok saya belum berhasil saja ya? Anda keluar uang, tapi tidak menghasilkan. Lalu Anda menyerah! Itu salah. Pada saat Anda merasa frustrasi, itu sebenarnya temporary defeat. Kalau Anda terus mengerjakan bisnis ini dengan rajin, evaluasi dan belajar dari kesalahan, berjalan terus pada track yang benar, Anda bisa pensiun kurang dari 5 tahun! Serius!" tandas Anne.
5. Siap dengan dana. "Banyak orang berpikiran, kita bisa dapat uang dari internet dengan gratisan. Wah mana ada seperti itu, It takes money to make money." Saya belum pernah mendengar ada orang menjadi kaya dengan cara yang gratisan di internet," katanya.***
{Jalu}
Berita Terkait:
Hikmah PR - 05 Juni 2005 Index Page
Arisan Berantai Cenderung Merupakan Penipuan
Merusak Citra “Network Marketing”
Lebih Baik Berwirausaha
Tidak Menguntungkan